16 September 2010

Kekuasaan Allah

Ber
apa jumlah planet di jagad raya?
Selesai dengan pasir pantai, kita habiskan gunung pasir di Gurun Sahara, Gurun Sinai, Gurun Gobi dan semua pasir di bumi ini. Semuanya kita semprotkan dan menjadi benda yang beterbangan di angkasa raya.
Menurut para ilmuwan yang sudah menghitung dengan komputer, itulah sebenarnya jumlah planet yang ada di alam semesta. Sebanyak pasir bumi yang telah kita terbangkan ke angkasa. Bahkan lebih banyak lagi. Salah satu planetnya adalah bumi yang kita tempati ini.
Manusia ini sangat miskin.
Selama ini, manusia di bumi berebut sebidang tanah dengan sertifikatnya. Ada yang dapat ‘banyak’ ada pula yang dapat sedikit. Yang dapat banyak, bisakah diukur, berapa persen dari luas bumi? Pasti masih sangat sedikit!!
Ada yang di ujung usianya mendapat selembar kertas sertifikat senilai 200 meter tanah. Ada pula yang sampai meninggal, dengan segala usahanya, ternyata tidak senilai dengan sebidang tanah. Tidak mendapat tanah untuk diwariskan.
Betapa pun kita kagum dengan rumah indah bagaikan istana raja. Apalagi kalau rumah kita tidak sebagus itu.
Betapa pun kita mengagumi taman pribadi dengan kolam renang yang luas dan jernih. Apalagi kalau kita tidak punya.
Betapa pun kita mengagumi mobil yang harganya ratusan juta atau milyaran rupiah. Apalagi kalau mobil kita hanya puluhan juta rupiah atau kita tidak punya.
Cobalah introspeksi, ketika kita naik pesawat pada proses take off. Dari jendela akan terlihat nyata.
Mobil mewah, rumah indah, gedung tinggi, semuanya mulai kabur dan menjadi tiada berarti. Menjadi titik yang sama dengan yang lain.
Bahkan kalau kita menunjuk, saat itu bisa keliru antara rumah kita dan kuburan.
Kesemua kekayaan itu tidak berarti bila dibandingkan dengan bumi yang kita tempati ini.
Belum lagi bila dibandingkan dengan nilai seluruh planet di alam semesta.
Dibandingkan dengan bumi kita sendiri saja, kita ini bukan siapa-siapa, bahkan bukan apa-apa.
Musnahnya kita dan bumi seisinya, tidak mengurangi kekayaan Allah sedikitpun!!

Ilmu Agma

1. Al-Qur’an. Masih asli.

Al-Qur’an adalah seluruh kumpulan wahyu dari Tuhan, yang diturunkan secara bertahap selama 22 tahun lebih pada berbagai situasi dan peristiwa.

Pada situasi penting atau kapan pun Allah ingin memberikan wahyu kepada Muhammad, maka turunlah wahyu itu disampaikan oleh malaikat Jibril / Roh Qudus. Nabi Muhammad lalu menyampaikan kepada sahabatnya, bahwa ada wahyu dari Allah.

Selanjutnya wahyu dihafalkan sahabat-sahabat nabi yang tidak bisa menulis, dan ditulis di berbagai media seperti kulit, batu dan sebagainya bagi yang bisa menulis, karena Nabi Muhammad sendiri tidak bisa menulis.

Selain apa yang dinyatakan Nabi Muhammad sebagai wahyu, ucapan Muhammad adalah kehidupan Muhammad sehari-hari / Hadits. Supaya tidak campur, Hadits tidak boleh ditulis.

Jadi sejak kehidupan Nabi Muhammad, masyarakat sudah memilah antara wahyu dari Tuhan / Al-Qur’an dan kehidupan Muhammad sehari-hari.

Sejak kehidupan Muhammad hingga saat ini ada ribuan orang yang hafal Al-Qur’an di seluruh dunia untuk menjaga keaslian Al-Qur’an.

Dari Negara-Negara Arab, Rusia, Cina, Afrika, Indonesia, Malaysia dan dari mana pun para penghafal Al-qur’an berasal, pasti akan mengucapkan lafal dan suara yang sama.

Kita sudah sering melihat di televisi lomba hafalan Al-Qur’an.

Dari Negara mana pun Al-Qur’an ditulis, tentu tulisannya pasti sama. Tidak berbeda satu huruf pun.

Kitab Al-Qur’an boleh ditulis terjemahannya, tetapi disampingnya harus ditulis pula tulisan aslinya. Supaya diketahui kata asalnya, dan dapat dicocokkan dengan terjemahannya.

Ummat Islam diharuskan beriman kepada 4 kitab suci. Yaitu:

* Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud (salam kami kepadamu wahai Nabi Dawud).
* Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa (salam kami kepadamu wahai Nabi Musa).
* Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa (salam kami kepadamu wahai Nabi Isa).
* Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (sholawat dan salam kami kepadamu wahai Nabi Muhammad).

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup dan kehidupan setelah mati antara lain:

* Mulai diturunkan hingga sekarang, bahasa aslinya dari Tuhan ke si penerima wahyu tetap sama dan terjaga.
* Sejak diturunkan, sudah dipisahkan antara wahyu dan kehidupan Muhammad sehari-hari. Sehingga jelas mana yang wahyu Tuhan, dan mana yang keseharian Muhammad.
* Sejak diturunkan hingga sekarang para penghafal Al-Qur’an tetap banyak dan makin banyak di seluruh dunia. Kalau karangan manusia, kitab setebal itu tentu tidak bisa dihafal.

Hingga kini dibandingkan dengan kitab samawi (kitab suci) lain, bisa dikatakan Al-Qur’an lebih terjaga keasliannya.

16 September 2010

Kekuasaan Allah

Ber
apa jumlah planet di jagad raya?
Selesai dengan pasir pantai, kita habiskan gunung pasir di Gurun Sahara, Gurun Sinai, Gurun Gobi dan semua pasir di bumi ini. Semuanya kita semprotkan dan menjadi benda yang beterbangan di angkasa raya.
Menurut para ilmuwan yang sudah menghitung dengan komputer, itulah sebenarnya jumlah planet yang ada di alam semesta. Sebanyak pasir bumi yang telah kita terbangkan ke angkasa. Bahkan lebih banyak lagi. Salah satu planetnya adalah bumi yang kita tempati ini.
Manusia ini sangat miskin.
Selama ini, manusia di bumi berebut sebidang tanah dengan sertifikatnya. Ada yang dapat ‘banyak’ ada pula yang dapat sedikit. Yang dapat banyak, bisakah diukur, berapa persen dari luas bumi? Pasti masih sangat sedikit!!
Ada yang di ujung usianya mendapat selembar kertas sertifikat senilai 200 meter tanah. Ada pula yang sampai meninggal, dengan segala usahanya, ternyata tidak senilai dengan sebidang tanah. Tidak mendapat tanah untuk diwariskan.
Betapa pun kita kagum dengan rumah indah bagaikan istana raja. Apalagi kalau rumah kita tidak sebagus itu.
Betapa pun kita mengagumi taman pribadi dengan kolam renang yang luas dan jernih. Apalagi kalau kita tidak punya.
Betapa pun kita mengagumi mobil yang harganya ratusan juta atau milyaran rupiah. Apalagi kalau mobil kita hanya puluhan juta rupiah atau kita tidak punya.
Cobalah introspeksi, ketika kita naik pesawat pada proses take off. Dari jendela akan terlihat nyata.
Mobil mewah, rumah indah, gedung tinggi, semuanya mulai kabur dan menjadi tiada berarti. Menjadi titik yang sama dengan yang lain.
Bahkan kalau kita menunjuk, saat itu bisa keliru antara rumah kita dan kuburan.
Kesemua kekayaan itu tidak berarti bila dibandingkan dengan bumi yang kita tempati ini.
Belum lagi bila dibandingkan dengan nilai seluruh planet di alam semesta.
Dibandingkan dengan bumi kita sendiri saja, kita ini bukan siapa-siapa, bahkan bukan apa-apa.
Musnahnya kita dan bumi seisinya, tidak mengurangi kekayaan Allah sedikitpun!!

Ilmu Agma

1. Al-Qur’an. Masih asli.

Al-Qur’an adalah seluruh kumpulan wahyu dari Tuhan, yang diturunkan secara bertahap selama 22 tahun lebih pada berbagai situasi dan peristiwa.

Pada situasi penting atau kapan pun Allah ingin memberikan wahyu kepada Muhammad, maka turunlah wahyu itu disampaikan oleh malaikat Jibril / Roh Qudus. Nabi Muhammad lalu menyampaikan kepada sahabatnya, bahwa ada wahyu dari Allah.

Selanjutnya wahyu dihafalkan sahabat-sahabat nabi yang tidak bisa menulis, dan ditulis di berbagai media seperti kulit, batu dan sebagainya bagi yang bisa menulis, karena Nabi Muhammad sendiri tidak bisa menulis.

Selain apa yang dinyatakan Nabi Muhammad sebagai wahyu, ucapan Muhammad adalah kehidupan Muhammad sehari-hari / Hadits. Supaya tidak campur, Hadits tidak boleh ditulis.

Jadi sejak kehidupan Nabi Muhammad, masyarakat sudah memilah antara wahyu dari Tuhan / Al-Qur’an dan kehidupan Muhammad sehari-hari.

Sejak kehidupan Muhammad hingga saat ini ada ribuan orang yang hafal Al-Qur’an di seluruh dunia untuk menjaga keaslian Al-Qur’an.

Dari Negara-Negara Arab, Rusia, Cina, Afrika, Indonesia, Malaysia dan dari mana pun para penghafal Al-qur’an berasal, pasti akan mengucapkan lafal dan suara yang sama.

Kita sudah sering melihat di televisi lomba hafalan Al-Qur’an.

Dari Negara mana pun Al-Qur’an ditulis, tentu tulisannya pasti sama. Tidak berbeda satu huruf pun.

Kitab Al-Qur’an boleh ditulis terjemahannya, tetapi disampingnya harus ditulis pula tulisan aslinya. Supaya diketahui kata asalnya, dan dapat dicocokkan dengan terjemahannya.

Ummat Islam diharuskan beriman kepada 4 kitab suci. Yaitu:

* Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud (salam kami kepadamu wahai Nabi Dawud).
* Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa (salam kami kepadamu wahai Nabi Musa).
* Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa (salam kami kepadamu wahai Nabi Isa).
* Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (sholawat dan salam kami kepadamu wahai Nabi Muhammad).

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup dan kehidupan setelah mati antara lain:

* Mulai diturunkan hingga sekarang, bahasa aslinya dari Tuhan ke si penerima wahyu tetap sama dan terjaga.
* Sejak diturunkan, sudah dipisahkan antara wahyu dan kehidupan Muhammad sehari-hari. Sehingga jelas mana yang wahyu Tuhan, dan mana yang keseharian Muhammad.
* Sejak diturunkan hingga sekarang para penghafal Al-Qur’an tetap banyak dan makin banyak di seluruh dunia. Kalau karangan manusia, kitab setebal itu tentu tidak bisa dihafal.

Hingga kini dibandingkan dengan kitab samawi (kitab suci) lain, bisa dikatakan Al-Qur’an lebih terjaga keasliannya.