16 September 2010

Ilmu Agma

1. Al-Qur’an. Masih asli.

Al-Qur’an adalah seluruh kumpulan wahyu dari Tuhan, yang diturunkan secara bertahap selama 22 tahun lebih pada berbagai situasi dan peristiwa.

Pada situasi penting atau kapan pun Allah ingin memberikan wahyu kepada Muhammad, maka turunlah wahyu itu disampaikan oleh malaikat Jibril / Roh Qudus. Nabi Muhammad lalu menyampaikan kepada sahabatnya, bahwa ada wahyu dari Allah.

Selanjutnya wahyu dihafalkan sahabat-sahabat nabi yang tidak bisa menulis, dan ditulis di berbagai media seperti kulit, batu dan sebagainya bagi yang bisa menulis, karena Nabi Muhammad sendiri tidak bisa menulis.

Selain apa yang dinyatakan Nabi Muhammad sebagai wahyu, ucapan Muhammad adalah kehidupan Muhammad sehari-hari / Hadits. Supaya tidak campur, Hadits tidak boleh ditulis.

Jadi sejak kehidupan Nabi Muhammad, masyarakat sudah memilah antara wahyu dari Tuhan / Al-Qur’an dan kehidupan Muhammad sehari-hari.

Sejak kehidupan Muhammad hingga saat ini ada ribuan orang yang hafal Al-Qur’an di seluruh dunia untuk menjaga keaslian Al-Qur’an.

Dari Negara-Negara Arab, Rusia, Cina, Afrika, Indonesia, Malaysia dan dari mana pun para penghafal Al-qur’an berasal, pasti akan mengucapkan lafal dan suara yang sama.

Kita sudah sering melihat di televisi lomba hafalan Al-Qur’an.

Dari Negara mana pun Al-Qur’an ditulis, tentu tulisannya pasti sama. Tidak berbeda satu huruf pun.

Kitab Al-Qur’an boleh ditulis terjemahannya, tetapi disampingnya harus ditulis pula tulisan aslinya. Supaya diketahui kata asalnya, dan dapat dicocokkan dengan terjemahannya.

Ummat Islam diharuskan beriman kepada 4 kitab suci. Yaitu:

* Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud (salam kami kepadamu wahai Nabi Dawud).
* Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa (salam kami kepadamu wahai Nabi Musa).
* Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa (salam kami kepadamu wahai Nabi Isa).
* Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (sholawat dan salam kami kepadamu wahai Nabi Muhammad).

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup dan kehidupan setelah mati antara lain:

* Mulai diturunkan hingga sekarang, bahasa aslinya dari Tuhan ke si penerima wahyu tetap sama dan terjaga.
* Sejak diturunkan, sudah dipisahkan antara wahyu dan kehidupan Muhammad sehari-hari. Sehingga jelas mana yang wahyu Tuhan, dan mana yang keseharian Muhammad.
* Sejak diturunkan hingga sekarang para penghafal Al-Qur’an tetap banyak dan makin banyak di seluruh dunia. Kalau karangan manusia, kitab setebal itu tentu tidak bisa dihafal.

Hingga kini dibandingkan dengan kitab samawi (kitab suci) lain, bisa dikatakan Al-Qur’an lebih terjaga keasliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

16 September 2010

Ilmu Agma

1. Al-Qur’an. Masih asli.

Al-Qur’an adalah seluruh kumpulan wahyu dari Tuhan, yang diturunkan secara bertahap selama 22 tahun lebih pada berbagai situasi dan peristiwa.

Pada situasi penting atau kapan pun Allah ingin memberikan wahyu kepada Muhammad, maka turunlah wahyu itu disampaikan oleh malaikat Jibril / Roh Qudus. Nabi Muhammad lalu menyampaikan kepada sahabatnya, bahwa ada wahyu dari Allah.

Selanjutnya wahyu dihafalkan sahabat-sahabat nabi yang tidak bisa menulis, dan ditulis di berbagai media seperti kulit, batu dan sebagainya bagi yang bisa menulis, karena Nabi Muhammad sendiri tidak bisa menulis.

Selain apa yang dinyatakan Nabi Muhammad sebagai wahyu, ucapan Muhammad adalah kehidupan Muhammad sehari-hari / Hadits. Supaya tidak campur, Hadits tidak boleh ditulis.

Jadi sejak kehidupan Nabi Muhammad, masyarakat sudah memilah antara wahyu dari Tuhan / Al-Qur’an dan kehidupan Muhammad sehari-hari.

Sejak kehidupan Muhammad hingga saat ini ada ribuan orang yang hafal Al-Qur’an di seluruh dunia untuk menjaga keaslian Al-Qur’an.

Dari Negara-Negara Arab, Rusia, Cina, Afrika, Indonesia, Malaysia dan dari mana pun para penghafal Al-qur’an berasal, pasti akan mengucapkan lafal dan suara yang sama.

Kita sudah sering melihat di televisi lomba hafalan Al-Qur’an.

Dari Negara mana pun Al-Qur’an ditulis, tentu tulisannya pasti sama. Tidak berbeda satu huruf pun.

Kitab Al-Qur’an boleh ditulis terjemahannya, tetapi disampingnya harus ditulis pula tulisan aslinya. Supaya diketahui kata asalnya, dan dapat dicocokkan dengan terjemahannya.

Ummat Islam diharuskan beriman kepada 4 kitab suci. Yaitu:

* Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud (salam kami kepadamu wahai Nabi Dawud).
* Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa (salam kami kepadamu wahai Nabi Musa).
* Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa (salam kami kepadamu wahai Nabi Isa).
* Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (sholawat dan salam kami kepadamu wahai Nabi Muhammad).

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup dan kehidupan setelah mati antara lain:

* Mulai diturunkan hingga sekarang, bahasa aslinya dari Tuhan ke si penerima wahyu tetap sama dan terjaga.
* Sejak diturunkan, sudah dipisahkan antara wahyu dan kehidupan Muhammad sehari-hari. Sehingga jelas mana yang wahyu Tuhan, dan mana yang keseharian Muhammad.
* Sejak diturunkan hingga sekarang para penghafal Al-Qur’an tetap banyak dan makin banyak di seluruh dunia. Kalau karangan manusia, kitab setebal itu tentu tidak bisa dihafal.

Hingga kini dibandingkan dengan kitab samawi (kitab suci) lain, bisa dikatakan Al-Qur’an lebih terjaga keasliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.